Tolong maafkan aku ayah
Setiap hari kita pasti selalu melakukan
kesalahan, baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Kita pernah
melakukan kesalahan pada siapa saja, dari orang yang terdekat kita ataupun
orang yang hanya sekedar kenal. Kita juga pasti pernah melakukan kesalahan pada
orang tua, baik kita sadari ataupun tanpa kita sadari. Untuk lebih jelas, saya
akan jelaskan lewat cerpen berikut.
Pada suatu hari, ada seorang ayah yang
sedang bertanya pada anak laki-lakinya. “nak, apa yang kau inginkan dariku
sebagai ucapan selamat atas kelulusan wisuda dariku” tanya ayah. “aku ingin
mobil sport terbaru ayah” jawab anak. “apa kau sangat menginginkannya?” tanya
ayah lagi. “ya, aku sangat menginginkannya karena semua teman-temanku sudah
mempunyainya” jawab anak.
Ketika hari kelulusan sudah tiba, sang
ayah mengatakan “kau sangat hebat nak, kau adalah satu-satunya anakku yang
terbaik”. “terima kasih ayah, tetapi bagaimana dengan hadiah untukku” tanya
anak. “hadiah itu akan aku berikan padamu ketika kita sudah sampai dirumah,
untuk saat ini kita pulang dahulu, istirahat sebentar lalu akan kuberikan
hadiah untukmu” jawab ayah menjelaskan.
Ketika dirumah, sang ayah memanggil anak
untuk berbicara sesuatu dan memberikan sesuatu. “ini adalah buku harianku,
silahkan kau baca” ucap ayah sambil memberikan sebuah buku yang terlihat sangat tua. Lalu sang anak
mengambil buku tersebut dan mebantingnya sambil berkata “bukan ini yang aku
inginkan ayah, yang aku inginkan adalah mobil. Bukankah ayah sudah berjanji
untuk memberikannya kepadaku ketika hari kelulusan wisuda?” ucap anak sambil
marah, lalu segera pergi dari rumah.
Sang anak pergi dari rumah sampai
bertahun-tahun, sampai Ia sudah menikah tanpa mengundang ayahnya, meminta izin
dari ayah dan tidak memperkenalkan istrinya kepada ayah. setelah sekian lama
pergi dan tidak pernah mengunjungi ayahnya, akhirnya sang anak mendapat kabar
dari polisi bahwa sang ayah sudah meninggal dan sang anak diharapkan datang
untuk melihat-lihat apakah masih ada barang berharga yang ditinggalkan oleh
ayah.
Ketika sampai di rumah ayah, sang anak
melihat buku harian ayahnya tergeletak diatas meja ruang keluarga. Ketika
dibaca dan dilihat disana tertulis “selalu jadilah seseorang yang rendah hati,
jangan sampai kau menjadi seseorang hebat tanpa budi pekerti. Jadilah seseorang
rendah diri, jangan sampai semua orang membencimu karena sikapmu yang tidak
baik”. Ketika dibuka ke halaman selanjutnya terdapat tulisan “saat ini kau
sudah lulus, aku sangat bangga padamu. Tapi ingatlah akan satu hal, kau boleh
terkenal tapi karena keberhasilan dan kebaikan. Aku tidak ingin kau terkenal
tetapi ada seseorang yang menderita akibat kau”.
Ketika selesai membaca, sang anak merasa
sangat sedih tetapi rasa sedihnya terkalahkan oleh rasa bencinya. Ketika ingin menaruh
kembali buku itu, tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh kelantai. Ternyata yang
jatuh adalah kunci mobil sport yang selama ini diinginkannya.
“tuan, saya menemukan sebuah mobil di
garasi belakang. Mohon dilihat tuan” ucap pak polisi. Ketika sampai digarasi
belakang, dibukanya pentutp mobil itu dan ternyata itu adalah mobil sport
impiannya. Mobil itu sudah banyak sekalli debu dan kotoran, lalu sang anak
melihat dalam isi mobil itu. Ternyata, mobil itu masih sangat baru dan jok
mobil masih dalam keadaan yang baik bahkan masih terbungkus plastik.
Ketika diperiksa dalam mobil ternyata,
terdapat secarik kertas yang bertuliskan “ini adalah mobil impianmu, aku sudah
membelikannya sejak lama karena aku tahu bahwa engkau sangat menyukainya.
Bukankah aku sudah janji padamu? Maka aku juga sudah menepati janjiku. Aku
sangat sayang padamu dan terus akan menyayangimu sampai suatu saat nanti aku
juga akan menyayangi anak kecil dari mu ketika kau sudah menikah”.
Keluarlah anak dari mobil, kemudian Ia
duduk sambil menangis. Ia sangat menyesal kenapa hari itu meninggalkan ayahnya,
mengapa saat itu tidak mendengarkan ayahnya. Sang anak sangat menyesal atas
perbuatannya sambil berkata “maafkan aku ayah, aku bukanlah anak yang terbaik.
Aku adalah anak yang durhaka, aku adalah anak yang sangat mengecewakan”.
Pelajaran yang dapat kita ambil dari
kisah tadi adalah dengarkanlah nasihat dari orang tua, banggakanlah mereka
selagi mereka masih utuh. Segeralah minta maaf apabila kita melakukan
kesalahan, tidak selamanya kita menganggap orang tua salah. Kadang kita juga
pasti pernah salah walau tanpa kita sadari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar