Minggu, 13 November 2016

cerita nabi : kisah nabi adam a.s



Kisah Nabi Adam a.s


Setelah Allah SWT menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautnya dan tumbuh-tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama nabi dan rasul maka tibalah kehendak Allah SWT untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya, mengelola kekayaan yang terpendam didalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.
·        Kekhawatiran Para Malaikat
Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah SWT akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu, mereka khawatir kalau kehendak Allah SWT menciptakan makhluk yang lain itu, disebabkan kecuaian dan kelalaian meraka dalam beribadah dan menjalankan tugas atau pelanggaran yang mereka lakukan tanpa sadari. Berkata mereka pada Allah “Wahai Tuhan Kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang makhluk yang akan Tuhan ciptakan dan turunan ke bumi itu, niscaya akan bertengkar satu dengan yang lain, akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam didalamnya, sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran diatas muka bumi yang tuhan ciptakan itu”.
Allah berfirman : “Aku mengetahui apa yang kamu tidak kamu ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku. Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepadanya, bersujudlah kamu dihadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah, karena Allah melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya”.

·        Iblis Membangkang
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para mailkat yang lain, yang segera bersujud dihadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh diatasnya serta yang terpendam didalamnya. Iblis merasa dirinya paling mulia, lebih utama dan lebih agung dari Adam, karena Ia diciptakan dari unsur api, sedang Adam dari unsur tanah dan lumpur. Kebanggaannya dari asal-usulnya menjadikan Ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain, walaupun diperintah oleh Allah.
Allah bertanya pada Iblis “apakah yang mencegahmu sujud menghormati segala sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan Ku?” iblis menjawab “ aku lah yang lebih mulia dan lebih unggul dari Dia. Engkau ciptakan aku dari api sedangkan Ia dari lumpur”. Karena kesombongan, kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahan, maka Allah menghukukum Iblis dengan mengusir dari surga dan mengeluarkan dari barisan para malaikat dengan diserti kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat. Di samping itu Ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.
Iblis dengan sombongnya menerima hukuman Allah dan Ia hanya meminta agar diberi kesempatan hidup kekal sampai kiamat. Allah mengabulkan permohonannya dan Iblis mengancam akan menyesatkan Adam, dan akan mendatangi anak-anak keturunan dari segala sudut untuk membujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang.
Kemudia Allah berfirman “pergilah Engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semua kan menjadi isi neraka Jahannam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hambaKu yang telah beriman kepadaKu dengan sepenuh hatinya dan memilik akidah yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupim Engkau menggunakan segala kepandaianmu menhasut dan memfitnah”.

·         Pengetahuan Adam Tentang Nama Benda
Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhdap Adam dan meyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berda dialam semesta, kemudian ditunjukkan kepada malaikat seraya “cobalah sebutkan bsgiku nama benda itu, jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam”.
Para malaikatb tidak berdaya memenuhi tantangan Allah untuk menyebutkan nama benda yang berada didepan mereka. Merea mengakui ketidak sanggupan merka dengan berkata “Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang segala sesuatu kecuali apa yang Engkau ajarkan kepadan kami. Sesungguhnya Engkau yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana”.
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka “bukankah Aku telah katakan kepadamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan”.

·        Adam Menghuni Surga
Adam diberi tempat oleh Allah di surga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya, menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para Ulama Hawa diciptakan oleh Allah dari salah sau tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu Ia masih tidur sehingga ketika Ia terjaga, Ia melihat Hawa sudah berada disampingnya. Ia ditanya oleh malaikat “ wahai Adam! Apa dan siapakan makhluk yang berada disampingmu itu ?”
Berkatalah Adam “seorang perempuan” sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya. “siapa namanya?” tanya malaikat “Hawa” jawab Adam, “untuk apa Tuhan menciptakan makhluk itu?”. “untuk mendampingiku, memberi kebahagianan bagiku dan mengisi keperluan hidupku seduain dengan kehendak Allah”.
Allah berpesan kepada Adam “tinggallah Engkau bersama istrimu disurga, rasakanlah kenikmatan yang berlimpah didalamnya, rasakanlah dan makanlah buah-buahan yang terdapat didalmnya sepuas hatimu dan sekehendak nafsumu. Kamu tidak akan mengalami dan mersa lapar, dahaga ataupun letih selama kamu berada didalamnya. Akan tetapi, Aku ingatan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim, Ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari surga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmati ini”.

·        Iblis Mulai Beraksi
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh Allah dari surga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai Ia terkutu dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgasana kebesarannya. Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup bersua disurga yang tenteram, damai dan bahagia.
Ia menyatakan kepada mereka bahwa Ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebeikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahwa Ia betul-betul jujur dalam nasihat dn petunjuknya kepada mereka. Ia membisikkan kepada mereka bahwa larangan Tuhan kepada merka memakan buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan hidup kekal. Diulang-ulang bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohom yang dilarang indah bentuk buahnya dan lezat rasanya. Sehingga pada akhirnya termaknlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.
Allah mencela perbuatan mereka dan berfirman “tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahwa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata”.
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sadarlah Ia bahwa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahwa mereka telah melakukan suatu kesalahan dn dosa besar. Seraya menyesal berkatalah mereka “wahai Tuhan Kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis. Ampunilah dosa kami karena niscaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami”.

·         Adam dan Hawa Diturunkan ke Bumi
Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibatv kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun beracun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan iblis yang terlaknat itu. Harapan untuk tinggal di surga yang telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah, hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di surga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahwa ridho Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah diatas mereka untuk selama-lamanya. Akan tetapi, Allah telah menentukan dalam takdir apa yang terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah telah menentukan dalam takdir bahwa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya, akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam. Kemudian Allah menurunkan Adam dan Hawa kebumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu. Berfirmanlah allah kepada mereka “turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tetap tinggal dan hidup disana sampai waktu yang telah ditentuan”.
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi mengahadapi cara hidup yang jauh berlainan denagn hidup di surga yang pernah dialami dan yang tidak akan beruolanh kembali. Mereka harus menempuh hidup didunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdan otaknya. Umat manusia yang akan berkelompok menjadi suku dan bangsa dimana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh, aniaya-menganiaya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah menguts nabi dan rasul-Nya memimpin hamba-hambaNya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang diantara sesama manusia jalan menuju kepada ridho-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar