Aku ingin bersamamu, walau itu hanya dalam mimpi. Hatiku sakit
ketika yang lain bisa merasakannya, tapi aku tidak bisa walau itu hanya sekali.
Terulas senyum diwajahnya, itu yang membuat aku iri. Mengapa aku tidak diberika
seorang ibu? Kenapa aku tidak bisa merasakan halus lembutan tangannya? Temanku
yang lain bisa merasakan, kecuali aku?
Temanku bisa merasakan hangat pelukan seorang ibu dan ciuman kasih
sayang seorang malaikat tanpa sayap itu, tapi aku tidak bisa. Yang ada hanyalah
air mata yang terus menetes dan sambil berharap semoga bisa merasakannya, tapi
aku sadar bahwa itu tidak mungkin. Mengapa tidak mungkin? Karena ibuku sudah
meninggal ketika melahirkanku.
Kini aku hanya mempunyai seorang ayah, seseorang yang pundaknya
begitu kuat untuk mengangkat segala macam beban. Ayah sering berkata bahwa
suatu saat nanti aku pasti bisa merasakan hangatnya pelukan ibu, bahkan akulah
yang akan member kehangatan itu. Walaupun begitu, aku masih bisa merasakan
pelukan walau itu hanya dari nenekku.
Tapi dengan begitu aku bisa merasakan hadirnya seorang ibu yang
sangat menyayangi anaknya, nenek sering berkata kalau suatu saat nanti aku juga
harus menyayangi orang lain seperti aku menyayangi orang yang aku sayangi.
Dalam hati, aku selalu merasa salah. Apakah benar kalau aku yang sudah membuat
ibu meninggal? Aku berpikir seperti itu karena aku memiliki kakak yang selalu
berkata seperti itu dan selalu menyalahiku serta membenciku.
Tapi itu semua dibantah oleh ayah, kata ayah, ibu pergi karena tuhan
sangat menyayangi ibu sehingga tuhan memanggil ibu dan tuhan ingin bersama ibu.
Aku hanya bisa percaya perkataan ayah, tapi aku tidak yakin apakah tuhan sayang
ibu? Apakah tuhan hanya sayang kepada ibu dan tidak kepada yang lain? Kata ayah
tuhan sayang kepada semua makhluk, tetapi perbuatan ibu yang membuat tuhan
lebih sayang kepadanya dan yang membuat tuhan ingin selalu bersama ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar